Translate

Rabu, 14 Agustus 2013

Plokdes

Plokdes merupakan salah satu makanan tradisional khas Cilacap. Nama plokdes berasal bahasa Jawa Banyumasan, yakni "diemplok pedes" yang berarti dimakan terasa pedas. Awalnya, plokdes merupakan jajanan dari singkong, talas, atau pisang yang dipotong kecil-kecil lalu digoreng hingga kering dan selanjutnya dibumbui dengan gula bercampur cabai.

Dalam perkembangannya, plokdes diolah secara modern oleh tangan-tangan terampil pengrajin di Desa Penggalang, Kecamatan Adipala. Produk yang diberi nama "Plokdes" ini lebih difokuskan pada seriping pisang pedas yang sekilas seperti balado pisang.

Bagi wisatawan yang berkunjung ke Cilacap, tidak ada salahnya mencoba mencicipi dan memborong "Plokdes" sebagai oleh-oleh buat saudara maupun kerabat di rumah.



rasanyaa manis pedas
bahan dasar
Pisang
cabe
gula pasir

Kerupuk Tengiri

Sebagai kabupaten dengan garis pantai terpanjang di Jawa Tengah, Cilacap memiliki berbagai potensi bahari di antaranya hasil tangkapan nelayan berupa ikan laut.

Ikan laut hasil tangkapan nelayan ini tidak hanya dijual mentah tetapi juga dijual dalam berbagai bentuk olahan seperti ikan asin, kerupuk ikan tengiri, kerupuk ikan, dan keripik ikan layur.

Ikan asin maupun camilan yang terbuat dari ikan laut ini dapat diperoleh dengan mudah di berbagai pusat oleh-oleh maupun kios-kios yang berada di kawasan Pantai Teluk Penyu dan Pantai Indah Widarapayung


1.1 $

Rasanya Gurih dan Nikmat.
Bahan Dasar 
Daging ikan tengiri
Tepung Sagu
Telur ayam
Gula Pasir
Soda Kue
Penyedap rasa dan garam secukupnya

Jika berminat Bisa kirim keluar kota/ antar negara.


Tentang Cilacap

KABUPATEN CILACAP
Kabupaten Cilacap merupakan kabupaten terluas di Jawa Tengah dengan luas wilayah 225.360,840 hektare (termasuk Pulau Nusakambangan yang mempunyai luas 11.551 hektare). Wilayah barat Kabupaten Cilacap berbatasan dengan Jawa Barat (Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Ciamis, Kota Banjar, dan Kabupaten Kuningan), wilayah selatan berbatasan dengan Samudra Hindia, wilayah timur berbatasan dengan Kabupaten Kebumen, serta wilayah utara berbatasan dengan Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Brebes.

Berdasarkan Sensus Penduduk 2010, jumlah penduduk di Kabupaten Cilacap sebanyak 1.748.705 jiwa yang terdiri laki-laki 875.825 jiwa dan perempuan 872.880 jiwa.



Cilacap merupakan daerah industri dan perdagangan yang mampu menyerap banyak tenaga kerja dan memberikan kontribusi besar terhadap PDRB. Sejumlah perusahaan besar berdiri di Cilacap, antara lain PT Pertamina Tbk Refinery Unit IV Cilacap (pengolahan minyak bumi), PT Holcim Indonesia Tbk Cilacap Plant (pabrik semen), PT Panganmas Inti Persada (pabrik tepung terigu), PT Sumber Segara Prima Daya (pengelola PLTU Karangkandri), dan PT Juifa International Foods (pengolahan ikan laut), Waroeng Batok Industry (pabrik pengolahan kayu), dan PT Dharmapala Usaha Sukses (pabrik gula rafinasi).

Sektor industri pengolahan berperan amat dominan dalam perekonomian Kabupaten Cilacap. Kontribusi sektor ini bagi PDRB Kabupaten Cilacap sebesar 52,58 persen, disusul sektor perdagangan/hotel/restoran yang sebesar 23,20 persen.

Selain itu, sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) juga turut memberikan kontribusi dalam penyerapan tenaga kerja karena jumlah UMKM di Kabupaten Cilacap mencapai 184.859 unit yang tersebar di 24 kecamatan.

Kendati demikian, sektor pertanian juga sangat berperan dalam mendukung perekonomian Kabupaten Cilacap. Bahkan, Kabupaten Cilacap yang memiliki sawah seluas 63 ribu hektare ini menjadi salah satu lumbung padi Jawa Tengah dan mampu surplus beras hingga lebih dari 324 ribu ton di tahun 2012.

Kabupaten Cilacap yang memiliki garis pantai terpanjang di Jawa Tengah yang mencapai 103 kilometer juga mempunyai potensi perikanan tangkap berupa ikan laut sebesar 72 ribu ton, namun baru dimanfaatkan 14.982,2 ton atau 21 persen. Berdasarkan data Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Cilacap, jumlah nelayan di kabupaten ini sekitar 33 ribu orang.

Sementara untuk perikanan tangkap perairan umum (sungai, genangan, rawa), dari potensi 907 ton baru dimanfaatkan 472 ton atau 52 persen. Sedangkan perikanan budi daya berupa tambak, dari potensi 12 ribu hektare baru dimanfaatkan 702 hektare atau 6 persen, dan perikanan kolam yang memiliki potensi 3.219 hektare, baru dimanfaatkan 431 hektare.

Kabupaten Cilacap juga dilengkapi pelabuhan laut yang dikelola oleh PT Pelindo III Cabang Tanjung Intan guna mendukung kegiatan bongkar muat barang sejumlah perusahaan besar di wilayah Jawa Tengah bagian selatan dan Jawa Barat bagian selatan.

Selain itu, keberadaan Bandara Tunggul Wulung yang dikelola Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan juga mempermudah akses transportasi pada pebisnis. Saat ini, Bandara Tunggul Wulung melayani penerbangan Cilacap-Jakarta pergi pulang sebanyak tiga kali dalam sehari.